Tulisan Kevin Anggara: Ketemu Raditya Dika 2

Selasa, 25 Februari 2014

Ketemu Raditya Dika 2

Saya berkesempatan bertemu Raditya Dika untuk yang kedua kalinya. Lagi-lagi di acara yang diadakan oleh Bukune dan GagasMedia. Sunday Meeting, pertemuan bulanan para penulis yang akan membahas seputar dunia kepenulisan. Saya ikut di Sunday Meeting pertama, dengan materi self-editing yang diisi oleh Christian Simamora dan Gita Romadhona. Lalu, saat mendengar kabar Sunday Meeting kedua yang akan diisi oleh Raditya Dika, saya langsung antusias. 

15 Desember 2013, pukul 08.00 tepat saya berangkat ke kantor Bukune dan GagasMedia. Perjalanan yang cukup jauh, memakan waktu dua jam lebih sedikit. Saya berangkat dengan berjalan kaki terlebih dahulu menuju halte busway terdekat dari rumah saya. Kira-kira, memakan waktu 10 menit. Setelah itu, naik Transjakarta ke arah Dukuh Atas 1, dan transit ke arah Ragunan. Lalu, berhenti di halte Departemen Pertanian. Belum, belum selesai. Saya masih harus melanjutkan naik angkot dengan kode M20 sekitar 20 menit. Kemudian, saat berada di depan Haji Montong, saya harus berjalan kaki lagi sebentar. Sampai di kantor, jam sudah menunjukkan pukul 10.20. 

Saya cepat-cepat masuk, dan ternyata di dalam udah ramai. Radith-nya juga udah datang. Tapi, sepertinya kali ini dia udah mandi. Hehe. Saat saya mencari tempat duduk, ternyata (kata teman saya) acara baru dimulai. Radith sedang membuka sesi perkenalan dengan semua penulis yang hadir. Saya lalu menyadari bahwa saya sedang berkumpul di antara penulis-penulis hebat dan saya paling muda sendiri. Rasanya, seperti seorang murid baru di sebuah sekolah. 

Sambil ngobrol dengan beberapa penulis yang saya kenal, sampailah giliran saya untuk memperkenalkan diri dengan format: nama dan buku apa yang ditulis. "Berikutnya.." kata Radith. 

Saya mengambil mic, lalu mulai membuka suara. "Kevin Anggara," kata saya. "Penulis buku Student Guidebook for Dummies." (saya baca dengan ejaan staden gaitbuk for damis). 

"Apa?" tanya Radith. 

"Student Guidebook for Dummies." kata saya, masih dengan ejaan yang sama. 

"Terima kasih atas pelajaran bahasa Inggrisnya." setelah itu, tempat diadakannya acara Sunday Meeting dipenuhi oleh tawa. Radith juga tertawa. Ya, saya salah mengeja kata "student" dengan benar. Harusnya dibaca "studen", tapi malah saya baca jadi "staden". Padahal, kata "study" dibaca "stadi", bukan "studi". Bahasa Inggris memang aneh. Dan ribet. 

Lain kali kalo bikin buku lagi, saya usul judulnya berbahasa Indonesia aja. 

Yang saya suka dari Radith adalah, dia nggak hanya lucu lewat tulisan. Aslinya juga. Kadang, celetukannya selalu kena dan berhasil memancing tawa. Bukan hanya saya yang jadi bahan celetukan seperti itu. Saat sedang menjawab pertanyaan yang diajukan, Radith bisa aja melemparkan celetukan ke si penanya dan membuat semua orang tertawa. Itu mungkin terlatih dari seringnya Radith manggung untuk talkshow di mana-mana. Saat menjelaskan materi, pembawaannya sangat santai dan membuat kita semua cepat mengerti. Radith memang cerdas. 

Oiya, materi yang dibahas adalah tentang personal branding. Radith menjelaskan tentang pentingnya personal branding, atau yang biasa disebut dengan "pencitraan". Lalu, cara-cara memengaruhi personal branding ke orang-orang. Ya, begitu deh. Acara berlangsung kurang lebih dua jam lamanya. Saya beruntung, bisa mendapatkan banyak ilmu dari acara ini.

Raditya Dika saat sedang menjelaskan materiRaditya Dika saat sedang menjelaskan materi 2

Lagi-lagi, saya nggak sempat foto berdua bareng Radith. Tapi tenang, saya dapet foto bareng kok.

Saya memakai baju merah, ada di sebelah kirinya Raditya Dika

5 komentar:

  1. Cool, btw perjuangan lo buat ketemu radith hebat juga..dari jalan kaki sampe naik busway, dua jam lagi. Jadi orang hebat memang butuh perjuangan yang hebat juga ya, :)

    BalasHapus
  2. orangnya apa serame pas lagi ngomic ya ,,,

    BalasHapus
  3. cieee.. gue udah 4x dongg ketemunyaa..
    *ceritanya sombong* ;)

    BalasHapus
  4. Kapan saya bisa menjadi seperti ini ya? Mimpi saja dulu :)

    BalasHapus


Kevin Anggara © 2014 | Designed by @kevinchoc